apakah
akan sama
karya
daripada
daerah perang
dan karya yang dihasilkan
di bilik berhawa dingin
Ramli Abdul Rahim
segara puisi
Saturday, October 16, 2010
Saturday, April 24, 2010
Monday, April 19, 2010
Between Two Worlds
Friday, April 9, 2010
Sajak Dalam Komuter
Wednesday, April 7, 2010
Membaca Piramid
Tuesday, April 6, 2010
Doa
Malam Pertama Di Alam Kubur
1
Belum ada
orang yang mati
pulang kembali
untuk menceritakan pengalamannya di daerah mati
2
Mati
mengunjungi
yang miskin dan yang kaya
3
Apabila mati semua ditinggalkan
pangkat
nama
gelaran
yang dibawa
hanyalah
amalan
4
siapakah yang menjadi teman di bawah pohon kemboja
kecuali sang cengerik yang menyanyi
di malam hari
5
Kematian
tazkirah
buat yang masih
hidup
Ramli Abdul Rahim
Malaysia
6 April 2010
Sunday, April 4, 2010
Mawar Merah oh Heri

kukira Heri masih nosltagis dengan mawar merah yang kuukir pertama kali kupijak bumi betawi, lantas kucoretkan 'THE MISSING BATAVIA" buat nanang suryadi, dan 'GADIS JAKARTA' yang kulukiskan pada 1999, kini mungkin telah menjadi "nenek" kiranya ada di alam nyata.
terima kasih justeru layanan heri buat warga malaysia tika berkunjung ke amsterdam, 10 tahun yang lalu, masa terus berlalu, kucuba menyulam bait-bait merentasi memori zaman.
tika kuziarahi jakarta buat kali kedua, ia masih panas, sesudah REFORMASI, masih ada bahang di Universitas Trisakti, dalam kemacetan jakarta, kulukis wajah jakarta, buat sekian kalinya, dalam hujan gerimis, aku melihat KEMATIAN DI JAKARTA.
'SEBUAH KEMATIAN DI MALAYSIA' muncul dalam Dewan Sastera.
Ramli Abdul Rahim
Malaysia
4.4.2010
Thursday, April 1, 2010
Wednesday, March 31, 2010
Wajah Anak-Anak Abad Ke-21

Aku tidak tau apakah ini akan menjadi haiku
atau sebuah sajak yang panjang tentang kemanusiaan
wajah lumrah dunia ke-3
aku dikelilingi pengemis baik di Bangkok
Jakarta
Mogadishu
hatta di negara Paman Sam yang menjadi adijagat
entah permintaan siapa
Mendekati anak-anak Muslim Melayu Champa di Kemboja
membikin aku tertanya-tanya
politik dunia
yang dicerna di Rumah Putih atau PBB
akhirnya ke mana.
Setelah the Leagues of the Nations gagal
the United Nations menjadi pengganti
ada UNESCO
ada WHO
macam-macam ada
tetapi dunia hanya aman pada suatu ketika
peperangan bukan lagi dengan peluru
minyak pernah menjadi senjata OPEC
sekarang agenda dunia apa ya?
Anak-anak abad ke-21 ini mengusik nurani ini
entah bila mereka akan mendapat pakaian baru.
Tolong bawa "think tanks" ke mari bukan kereta kebal
cukuplah Pol Pot dan Khmer Rouge mengorbankan bangsa mereka sendiri
dalam the Killing Fields
sekarang mereka menggamit simpati
tangan yang di atas itu lebih mulia
kita jangan menoleh pada orang lain
dalam zaman perkampungan global
lupakan batas geografi
Malaysia
Indonesia
Sudan
Algeria
Ramli Abdul Rahim
Kg Krapram, Kompong Cham, Kemboja
23 Mac 2010
Sunyi
Tuesday, March 30, 2010
warisan bait-bait silam
Subscribe to:
Posts (Atom)